Aku tak habis pikir bagaimana dia
melakukannya, aku tak tahu lagi bagaimana harus menggambarkanya. Ketika itu di bagian
luar rumah aku duduk di sebuah gubuk yang tepat menghadap ke persawahan, sejenak ku hirup udara disenja
kali ini sungguh dingin apa karena mendung disisi timur itu batin ku. Lalu
pikiran ku kembali menerawang jauh, tak ingat lagi gitar yang tadi ku bawa kini
hanya bersandar disudut ruangan itu. Angin sore ini benar – benar menghanyutkan
perasaan.
Tak ada yang istimewa disore itu,
hanya sesekali sekumpulan burung pipit riuh kembali ke sarang. Benar – benar senja
yang mengagumkan, setidaknya untuk tempat ditepi kota seperti ini. Saat
matahari beberapa derajat lagi menuju keperaduan, sayup – sayup ditengah sawah
itu muncul sesosok lelaki paruh baya, dengan sepeda tuanya terseok merapatkan
diri ditengah sawah itu. Dibawanya dua ember besar dibelakang, sepeda itu
nampak rapuh, sesekali berdecit besi yang satu bergesekan dengan besi yang
lain. Pemandangan yang tak biasa bagiku. Aku terus menatapnya, apa yang
dilakukannya dihari menjelang petang ini. Ku lihat tangannya mengayunkan
sebilah sabit, sementara tangan yang satunya sibuk meraba – raba disekumpulan
rumput yang tumbuh liar itu. Kini telah rapat jarinya dengan rumput itu lalu
dimasukkannya kedalam ember besar itu hingga penuh satu persatu.
Aku tak mengerti arti dari semua
ini, seperti ada sesuatu yang membisikkan ke dalam dada ku, Ya Tuhan engkau Maha
Besar. Kini aku mengetahui engkau yang maha mengatur setiap hal dimuka bumi ini,
setiap makhluk Mu telah Engkau berikan rizkinya masing – masing. Diri ini
terhenyak menatap orang itu, tubuhnya yang kurus kecil kini berada diantara
rerumputan itu terus melangkahkan hidupnya disetiap ayunan sabit itu. Ini
pertemuan yang sederhana, aku tak tahu walaupun hanya melihat dengan sederhana
aku bisa merasakan pelajaran yang luar biasa.
Ternyata semangat untuk terus
mengejar keyakinan telah membuatnya melupakan apa arti kata lelah. Sebuah hal
yang kini sering terlupakan oleh orang – orang saat ini. Inilah pengabdian yang
sesungguhnya dimana hati bertemu keyakinan. Satu hal yang bisa kudapatkan dan
kusimpulkan dari ribuan hikmah yang kudapat dari sosok itu adalah semangat
untuk tetap mempunyai keyakinan yang utuh dan do’a yang tulus serta kesungguhan
dalam berupaya akan mempunyai nilai tersendiri dihadapan Tuhan.
Kita dapat bekerja keras, kita
dapat memfokuskan setiap hal dalam pekerjaan kita. Karena sejatinya kehidupan
itu akan menuntut kita untuk tetap bergerak dan memahaminya. Setiap hal yang
kita lakukan adalah arti dari hal yang lain, tidakah kita tau hal itu saling
berkesinambungan. Rencana Tuhan memang besar dan memang tak bisa ditebak, aku
tak menyangka bertemu dengan sosok itu disisi yang lain aku mendapatkan
pelajaran yang sungguh berharga darinya.
Sosok – sosok hebat itu bisa
datang dari mana saja, seorang yang hebat bukan yang selalu bisa mengalahkan
lawannya atau hal – hal yang menghalangi langkahnya. Lebih dari itu seorang
yang hebat adalah dia yang dapat menjadikan dirinya menjadi yang terbaik dan
berupaya untuk menjadikan orang – orang disekitarnya menjadi lebih baik pula.
Dia tidak pernah mengatakan seseorang harus begini atau harus seperti ini,
namun dia menunjukkan sikap yang terpuji yang dapat diterima orang – orang disekitarnya
dan mengubah apa yang ada menjadi lebih baik.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori cerpen /
not only love /
our dream
dengan judul "Rumput Di Senja Hari". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://3goldenbooks.blogspot.com/2013/11/rumput-di-senja-hari.html.
0 komentar
Posting Komentar