Sepahit apapun hal yang kita
rasakan, sedalam apapun rasa sakit itu menggores dalam dada kita dan seberapa
besarpun luka yang diakibatkan karenanya. Ingatlah, hati itu adalah tempat
bertemunya seorang hamba dengan Tuhannya. Apakah tuhan tidak tahu hati mu sedang
terluka? Tentu Tuhan tahu, ataukah Tuhan tidak menghiraukan do’a – do’a kita? Hmm..
bukankah sifat mulia Tuhan adalah Maha Mendengar.
Tentu Tuhan lebih mengetahui
apa yang kita rasakan bahkan sebelum kita mengungkapkannya. Dan pula, Tuhan
tidak akan membiarkan kita sendiri dalam ketidak pastian selama kita kita tidak
membiarkan Tuhan menunggu kita terlalu lama mengingatNya. Tuhan senantiasa bersabar
atas apa yang kita lakukan dan dengan setia menunggu mu untuk kembali kejalan
yang diridhoi-Nya.
Kita pernah terluka, air mata
mengalir, fikiran tak menentu dan setiap hal yang akan kita lakukan adalah
salah besar dimata orang lain. Memang tak ada salahnya menangis, sebab setiap
indra dalam tubuh kita saling berhubungan, ketika dibagian tubuh ada yang sakit
maka bagian yang lain akan merasakannya. Kadangkala begitulah “cara” mata
menampilkan apa yang dirasakan hati. Namun tidak semua hati akan dengan mudah
mengumbar apa yang dirasakannya. Ibarat seorang pemimpin yang bijak dia tak
akan pernah mengutarakan keluhannya kepada rakyatnya, karena ia tahu hal itu
tidak akan membuat manfaat dan akan membuat rakyatnya kecewa. Sebaliknya,
seorang pemimpin yang bijak itu dapat memberikan segenap perhatiannya untuk
rakyatnya mengabarkan tentang kebahagiaan dan memberikan contoh bagaimana
bermasyarakat dengan baik dan menjadi sebuah negeri yang penuh dengan cahaya
keberkahan.
Karena hati yang baik itu dapat
memberikan jawaban dari pertanyaan – pertanyaan kita. Sebab disanalah tempat
Tuhan bersemayam. Maka larutkanlah hati kita kepada Tuhan, sebab kepada
Tuhanlah setiap hal mengalir. Ingatlah kawan, hati bukanlah tempat menyimpan
yang baik, ada kalanya hati merasakan hal yang membuatnya terbebani, maka salah
satu langkah mengurangi beban itu adalah dengan mengalirkannya dan tempat
mengalirkan yang terbaik adalah kepada Tuhan.
Tak mudah memang menghilangkan
rasa sakit yang pernah kita alami. Rasa sakit mengajarkan kita tentang
kehilangan, perpisahan atau yang lainya. Namun dibalik itu semua, rasa sakit
itu akan memberikan kita pelajaran yang lebih berharga dari pada kesedihan yang
diakibatkannya. Jika kita bijak menerima rasa sakit itu, bukan tak mungkin hal
itu akan meluaskan ruang dalam dada kita, ketika kita dihadapkan pada situasi
yang sama, maka kita tak harus kembali kemasa lalu dengan menjadikan itu
sebagai penyebab kesedihan kita. Tidak ada satu hal pun yang terjadi didunia
ini tanpa membawa manfaat, begitu juga rasa sakit, hadirnya dapat membuat kita
menjadi pribadi yang lebih kuat, berfikiran dewasa dan lebih mengutamakan akal
sehat dalam mengambil setiap keputusan.
Pahamilah bagaimana kita
seharusnya menggunakan “sakit” itu sebagai batu loncatan untuk kita bergerak
lebih cepat. Lupakan luka yang diakibatkannya dengan mengikhlaskan setiap hal
yang membuat kita bersedih, maka hal itu akan lebih mempercepat kita dalam
proses penyembuhan. Rasa sakit itu kita yang membuatnya, dan hanya kita yang
mengetahui bagaimana menyembuhkannya. Memang setiap hal pada akhirnya menuntut
kita untuk berfikir, bersikap dan bertindak lebih dewasa. Maka bersyukurlah
dengan cara bersabar dan tidak menjadikan “sakit” itu sebagai alasan untuk
menghujat.
Ikhlaskanlah biarkanlah luka itu sembuh, jangan terlalu lama
menyimpannya segeralah alirkan kepada Tuhan jika kita tak mampu lagi. Sebab
hati bukanlah tempat menyimpan yang baik, sungguh luas ruang yang ada didalam
hati kita, maka jangan kita persempit dengan perasaan – perasaan yang tidak
baik. Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu juga ada kemudahan, setiap hal
didunia ini diciptakan saling berpasang – pasangan. Maka lekas berbahagialah,
segera lepaskan beban yang membelenggu kita, ikhlaskanlah biarkan semua itu
terlepas dari dalam hidup kita.