Ketika rindu
mengalahkan waktu
Mengoyak dada
membuka luka
Menghambur serpih
jiwa ke langit
Mendekap mata
mengalir cinta
Dan jiwa kini
bersatu dalam rindu
Mengepung aku
dengan rasa haru
Bersua perlahan
dan semakin menengah
Dan kita pun
berharap menengadah
Ketika waktu
kembali satukan kita
Meronta kata dalam
jiwa
Namun tak bisa
Debur riuh dalam
jiwa tak bersuara
~Kau torehkan
waktu atas penantian kita, tahukah engkau…. atas waktu yang kubutuhkan untuk
menemukan mu, kemudian jiwa meretak hancur berkeping saat kau berpaling.
Tidaklah mengapa bagi jiwa yang merelakan mu untuk berbahagia, karena hanya
Tuhan yang berhak membolak – balikan perasaan hambanya, lagi pula tak berhak
seseorang menentukan kebahagiaan orang lain.
~ Sesaat kemudian
kau berlari kembali pada ku, membawa luka yang kau dapat dari petualangan mu
yang meninggalkan seberkas pedih saat kau lalu dari hidup ku. Lalu mengapa kau
kembali, tak bisakah kau berhenti membuka luka. Dan akhirnya kau pun sadar
juga, setelah sekian lama kau bertarung dengan waktu untuk mencari kebenaran
hakiki.